Dosen dan mahasiswa Unsulbar melatih warga desa di kawasan pesisir Mampie, Polewali Mandar membuat sabun berbahan Mangrove. (foto : Tim PKM)
karakterunsulbar.com – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan pembuatan sabun berbahan dasar daun dan bunga mangrove bagi warga pesisir.
Pelatihan pembuatan sabun berbahan Mangrove yang berlokasi di Polewali Mandar itu merupakan implementasi konsep Blue Economy dalam Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Tahun 2025.
Ketua tim Pelaksana, Alexander Kurniawan Sariyanto Putera menjelaskan bahwa sabun berbahan mangrove dibuat dari daun dan bunga Bruguiera gymnorhiza (lokal: Salak-salak) dan Sonneratia alba (lokal: Parappa’).
Pelatihan membuat Sabun berbahan Mangrove itu berlangsung di Kawasan Pantai Mampie, Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar,
“ Inovasi ini bertujuan menghadirkan produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomi, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan ekosistem mangrove,” ungkapnya, Senin, 22 September 2025.
Puluhan peserta pelatihan dari masyarakat pesisir terlibat aktif dalam pelatihan dan berhasil memproduksi sabun herbal mangrove yang berpotensi dikembangkan menjadi usaha kreatif lokal.
Disamping melatih membua sabun berbahan Mangrove, tim PKM Unsulbar ini juga memasang 60 unit geobag ramah lingkungan sebagai penahan abrasi dan menanam 300 bibit mangrove Rhizophora, dengan hasil monitoring menunjukkan 80 persen bibit tumbuh baik.
” Program ini bukan hanya melindungi pesisir dari abrasi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru berbasis sumber daya local ” kata anggota Tim PKM, Isdaryanti.
Sementara itu, Akbar Indrawan Saudi menambahkan bahwa keberhasilan ini memperlihatkan pentingnya kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam menjaga pesisir Polewali Mandar secara berkelanjutan. (Rls)
