Foto : Zanti Zebrianti, mahasiswa Unsulbar asal Karossa, Mamuju Tengah, merayakan Natal untuk pertama kali jauh dari orang tua ( Foto : Sukma )
Penulis : Sukma ( Pendidikan Bahasa Inggris )
karakterunsulbar. com – Umat Nasrani merayakan hari Natal 25 Desember, termasuk sejumlah mahasiswa Unsulbar yang beragama Nasrani.
Para mahasiswa itu, sebagian merayakan Natal di Majene jauh dari keluarga. Ada diantaranya yang ternyata baru kali ini Natal di luar kampung halaman.
Zanti Zebrianti, mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan, adalah salah seorang mahasiswa Unsulbar yang memilih merayakan Natal di tanah rantau, Majene.
Bila sebagian mahasiswa Nasrani memilih pulang kampung saat Natal, Zanti yang juga mahasiswa program studi Keperawatan angkatan 2017 tetap bertahan di Majene, tidak pulang ke kampungnya di Karossa, kabupaten Mamuju Tengah.
” Cukup jauh kalau mau pulang ke Karossa, minimal butuh tiga hari perjalanan pulang pergi, belum lagi biaya transport,” kata Zanti, Senin (25/12), menjelaskan mengenai alasannya merayakan natal di Majene.
Ia menyadari kesedihan terpisah dari orang tua saat hari raya adalah salah satu resiko menuntut ilmu, Zanti mengaku rela menjalaninya demi meraih cita – cita sukses dimasa depan.
Menurutnya, Natal jauh dari orang tua dan keluarga tentu menyimpan kesedihan di hati, sejak kecil hingga SMA, Natal selalu ia rayakan bersama orang tua dan saudaranya.
Ia mengaku, Natal di tahun 2017 ini merupakan yang pertama kalinya terpisah dari orang tua.
Dibalik kesedihannya Natal terpisah dari orang tua, Zanti mengaku cukup terhibur karena teman – temannya mahasiswa yang berada di asrama Mamuju Tengah tetap memberi sambutan hangat, sehingga kesedihan berhari raya jauh dari keluarga sedikit dapat terobati.
Ia mengaku, support dari teman – temannya sesama penghuni asrama sangat bermanfaat baginya, terutama untuk terus bersemangat belajar khususnya menghadapi ujian final akhir semester.
” Pulang dari gereja tadi siang, langsung disambut teman – teman, mereka memberi ucapan selamat, kami juga makan – makan kue bersama di teras asrama, cukup senang, kesedihan ingat terus orang tua dapat sedikit terobati,” ujarnya.
Di asrama Mamuju Tengah yang berada di jalan Hertasning, Tundaq’ Majene, dari 29 mahasiswa penghuninya, dua orang yang beragama Nasrani, mahasiswa lainnya beragama Islam.
Di Majene, Zanti dan sejumlah mahasiswa Unsulbar lainnya yang beragama Kristen merayakan natal di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tundaq.
” Tadi tengah malam, (24 Desember,-), jam 24:00 sempat telepon orang tua, saya mengucapkan selamat Natal dan mendoakan mereka,” tambah Zanti.
Seperti Saudara
Sementara itu, salah seorang mahasiswa Unsulbar penghuni asrama Mamuju Tengah, Rahmi Dewi mengatakan, perbedaan keyakinan para mahasiwa penghuni asrama tidak mengurangi rasa persaudaraan sebagai sesama mahasiswa khususnya dari kabupaten Mamuju Tengah.
Sebagai mahasiswa Muslim, Rahmi terus memberi semangat kepada Zanti karena sudah merasa saudara sendiri.
” Kami di asrama ini sudah seperti saudara, apalagi kami sama – sama jauh dari orang tua, semoga sambutan hangat, selamat yang kami berikan dapat mengurangi kesedihannya, berhari raya jauh dari orang tuanya,” kata Rahmi yang juga mahasiswi Pendidikan Fisika. (RD01)
1 Comment
Surianti Datu Karaeng
Selamat hari natal kak zanti
Walaupun jauh dari orang tua
Tapi haru tetap semangat kak