Foto : tahap pengerjaan gedung perpustakaan Unsulbar
Karakterunsulbar.com – Pembangunan Gedung Perpustakaan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) kini mencapai 50%. Gedung yang mengalami review desain pasca gempa Sulbar tersebut dibangun agar evakuasi lebih mudah dan tahan terhadap guncangan di atas 6,2 SK.
Setting Engineering, Guntur Umar mengungkapkan, pengerjaan tertunda hingga 3 bulan akibat gempa, dan akhirnya mengalami perubahan struktur menjadi gedung tahan gempa. Karenanya, gedung yang seharusnya rampung 9 Agustus lalu diperpanjang hingga 7 November 2021.
“Dalam waktu 2-3 bulan ke depan gedung Perpustakaan Unsulbar akan rampung 100%,” ungkapnya saat ditemui, (12/08).
Akibat perubahan struktur dan penambahan waktu, anggaran pembangunan juga bertambah dari Rp. 38.655.000.000.
“Kurang lebih 2 sampai 3 Miliar dari anggaran awal, karena perubahan desain,” jelasnya.
Selain tahan terhadap gempa, perpustakaan tiga lantai itu juga dibangun dengan konsep green building yang dapat memanfaatkan sinar matahari dan udara jika sewaktu-waktu listrik tidak berfungsi. Sehingga, aktivitas dalam perpustakaan tetap berjalan.
Pengerjaan gedung telah dimulai sejak peletakan batu pertama oleh Rektor Unsulbar, Akhsan Djalaluddin bersama mantan Bupati Majene, Dr. Lukman, Kamis, 4 Maret 2021 lalu di kampus Padhang-padhang Unsulbar, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur.
Berdasarkan rilis karakterunsulbar.com pada 14 Maret 2021, pembangunan gedung Perpustakaan Unsulbar oleh Manajemen Kontruksi PT. Hegardaya dan Kontraktor Pelaksana PT. Arya Perkasa Utama dengan nomor kontrak 0036/UN55/SP/LK/2021.
