karakterunsulbar.com – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Barat meminta dosen dan mahasiswa khususnya pengguna QRIS agar senantiasa mawas diri dalam setiap kali bertransaksi menggunakan QRIS.
QRIS adalah standar kode QR nasional yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia.
QRIS dapat digunakan untuk semua smartphone dengan pemindai kode QR.
Permintaan agar dosen dan mahasiswa mawas diri saat bertransaksi menggunakan QRIS disampaikan Kepala Unit Impelementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Sulbar, Yovan Hadiatma Malikul Mulki di Aula Theater Padha-Padhang, Tande Timur, Majene, Rabu, 29 Mei 2024.
Ratusan orang mengikuti materi BI Sulbar, terdiri atas dosen dan mahasiswa baik dari Unsulbar maupun dari perguruan tinggi lain di Majene.
” Pastikan nama merchant yang tercantum di dalam aplikasi memang benar merchant yang menerima pembayaran sesuai dengan tujuan transaksi yang dilakukan,” pesan Yovan.
Tips aman lainnya sebagai pengguna QRIS antara lain , mengikuti petunjuk pembayaran yang diinformasikan oleh merchant, memperhatikan informasi di dalam aplikasi pada saat memindai QRIS.
” Masyarakat diminta untuk tidak melakukan transaksi apabila menemukan kejanggalan atau informasi yang tidak sesuai dengan profil merchant,” tambah Yovan.
Sistem pembayaran digital atau non-tunai semakin menjadi trend saat ini, penggunaan transaksi dengan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) tercatat semakin marak sejak diluncurkan pertama kali pada 17 Agustus 2019 oleh Bank Indonesia.
Metode pembayaran ini diatur oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Di tahun 2023, tercatat pengguna QRIS mencapai bahkan sudah mencapai 45 juta pengguna, dengan persentase 91,17% didominasi oleh pelaku UMKM.
Dalam presantenya, BI Sulbar menyampaikan, QRIS memberikan banyak manfaat, baik bagi konsumen dan juga untuk pelaku usaha.
Penggunaan QRIS membantu mengurangi biaya administrasi dan resiko keamanannya lebih baik dibandingkan dengan pembayaran tunai.
Uang Rupiah
Selain mensosialisasikan tentang QRIS:Game Changer Pembayaran Digital Indonesia, Bank Indonesia Sulawesi Barat saat di kampus Unsulbar dalam acara Workshop Penulisan LPP Karakter tersebut juga menyampaikan materi tentang urgensi cinta, bangga dan paham Rupiah.
Asisten Penyelia Unit Pengelolaan Uang Rupiah, Bank Indonesia Sulbar, Muh. Ikhsan menjelaskan posisi Bank Indonesia yang merupakan Bank Sentral Indonesia.
Menurut Ikhsan, sebagai lembaga negara, Bank Indonesia memiliki tujuan yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah.
” Bank Indonesia mengajak masyarakat dosen dan mahasiswa Unsulbar untuk Cinta, Bangga, Paham Rupiah,” kata Ikhsan.
Cinta Rupiah dengan memahami keaslian dan pro aktiv merawat Rupiah.
Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan Masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu.
3 Cinta dengan: Mengenali, Merawat, Menjaga.
Ia menjelaskan, bahwa Bangga Rupiah itu karena Rupiah adalah Identitas dan Simbol Bangsa.
Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan Masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang SAH, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.
3 Bangga sebagai: Simbol Kedaulatan, Pembayaran yang SAH, Pemersatu Bangsa.
Sementara, Paham Rupiah, bermakna tentang Fungsi Rupiah dalam Perekonomian.
Paham Rupiah merupakan perwujudan kemampuan Masyarakat memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.
3 Paham dalam : Bertransaksi, Berbelanja, Berhemat. (RD01)
