Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Herli, M.Pd (ketiga dari kanan) pada acara Pengukuhan dan Penganugerahan Sabuk Anggota Baru Periode 2025 – 2026 UKM Taekwondo Unsulbar, 14/06/2025. (Foto : Vinolia)
karakterunsulbar.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo Unsulbar belum genap setahun berdiri. Meski berusia muda, Lembaga kemahasiswaan ini telah menorehkan berbagai prestasi hingga ke tingkat nasional.
UKM Taekwondo berharap mendapatkan perhatian kampus khususnya pada ketersediaan tempat latihan yang refresentatif.
Raihan prestasi UKM Taekwondo Unsulbar mendapatkan perhatian tersendiri dari civitas akademika saat Lembaga kemahasiswaan olah raga bela diri ini menggelar Pengukuhan dan Penganugerahan Sabuk Anggota Baru Periode 2025 – 2026 di aula Dinas Pendidikan. Pemuda dan Olah Raga kabupaten Majene, Sabtu, 14/6/2025.
Keterangan yang diperoleh jurnalis Karakterunsulbar.com, Vinolia, prestasi nasional yang telah diraih UKM Taekwono ini antara lain : Juara I dan II pada salah satu nomor di Kejurnas Unhas Cup yang digelar Oktober 2024.
UKM Taekwono resmi berdiri di Unsulbar pada 20 September 2024.
Juara I (medali emas) itu diraih atas nama Rian Muliansyah (Mahasiswa Ilmu Hukum 2023). Selanjutnya, juara dua (medali perak) diperoleh, Zacky Noorhidayat (Mahasiswa Teknik Sipil 2024).
Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unsulbar, Herli, M.Pd saat mengukuhkan 15 anggota baru UKM Taekwono menyampaikan apresasi atas eksistensi dan raihan prestasi Lembaga kemahasiswaan tersebut.
Kabiro Herli yang juga pernah menjadi Guru Teladan Berprestasi ini menyampaikan, kampus senantiasa akan terus berupaya memberikan support pada kegiatan – kegiatan kemahasiswaan, misalnya dari segi pendanaan.
” Dari dukungan yang diberikan, kita tentu berharap akan dibarengi dengan peningkatan prestasi,” kata Herli.
Mantan kabag FISIP dan Kabag Fakultas Ekonomi Unsulbar ini menyampaikan harapan, agar anggota dan pengurus UKM saling bersinergi, kompak bekerja sama dalam mengurus organsasi dan meraih prestasi.
Lapangan Latihan
Sementara itu, Pelatih UKM Taekwondo, Abdul Hafid menyampaikan, mahasiswa yang menggeluti olah raga bela diri ini sangat membutuhkan tempat latihan yang refresentatif.
” Selama ini kami berlatih di luar kampus, menumpang di kampus lain, kedepan kami berharap ini menjadi perhatian pihak kampus agar olah raga beladiri mendapat tempat untuk berlatih,” kata Hafid.

Tentang Taekwondo
Dalam jurnal Konstelasi terbitan 2021 dijelaskan, Taekwondo adalah seni bela diri asal Korea. Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan atau seni”.
Jadi Taekwondo adalah Cara mendisiplinkan diri /seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong untuk menaklukkan lawannya.
Sabuk di Taekwondo adalah penanda tingkatan kemampuan. Dalam bela diri yang berasal dari Korea ini, terdapat 19 tingkatan dan memiliki 11 warna sabuk yang berbeda (sabuk putih, sabuk kuning polos, sabuk kuning strip hijau, sabuk hijau polos, sabuk hijau strip biru, sabuk biru polos, sabuk biru strip merah, sabuk merah polos, sabuk merah strip I, sabuk merah strip II, dan sabuk hitam).
Masing-masing sabuk memiliki tingkat kesulitannya sendiri. Sabuk hitam melambangkan akhir, kedalaman dan keberanian yang matang dalam penguasaan diri, bisa juga melambangkan kedewasaan dan keahlian dari seorang Taekwondo-in. (VIN/RD01)
