Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer, Rektor Abdy : Penting bagi dosen dan mahasiswa

Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer, Rektor Abdy : Penting bagi dosen dan mahasiswa

- in Berita, Kabar Kampus
504
0

karakterunsulbar.com – Menulis di media massa bagi dosen dan mahasiswa memiliki banyak manfaat, baik untuk masyarakat, institusi tempatnya berasal hingga manfaat bagi individu penulis.

Dosen telah memiliki materi keilmuan dan hasil peneltian untuk publikasi di media massa, namun untuk menulis di media massa perlu keterampilan tersendiri.

Urgensi dosen dan mahasiswa menulis di media massa mainstream atau media arus utama menjadi salah satu pembahasan dalam Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Populer yang digelar Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Karakter Unsulbar, di aula Theater kampus Padha-Padhang, Tande Timur, Rabu, 29 Mei 2024 .

Panitia Pelaksana Workhsop, Adli Putra Ermanda menyampaikan, workhsop digelar sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis bagi dosen dan mahasiswa untuk kemudian hasil karya tulisannya dapat diterbitkan di media arus utama.
Workshop selain dalam kelas, juga akan dilanjutkan dengan praktek menulis di lapangan.

” Dengan menulis di media massa, maka pemikiran, hasil penelitian dosen atau gagasan mahasiswa dapat lebih mudah menjangkau masyarakat secara luas. Kita para dosen ini penting untuk lebih dekat ke masyarakat melalui tulisan sehingga mampu membangun citra positif bagi program studi, fakultas, hingga universitas. ” kata Adli.

Dosen Peternakan Unsulbar ini menjelaskan, panitia menghadirkan sejumlah narasumber untuk melatih menulis di media massa antara lain; Editor Majalah Forum Keadilan 1998 – 2002, Mochammad Husni yang kini merupakan salah seorang manager di perusahaan nasional Astro Agro Tbk, Pembina Yayasan Satriabudi Dharma Setia Erlina VF Ratu, Muhammad Ridwan Alimuddin, ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kota Mandar, Sulbar 2016 – 2019, Ihsan Arham, M.Si founder mediatani.co.

Rektor Universitas Sulawesi Barat, Prof Muhammad Abdy saat membuka workshop memberikan apresiasi atas kegiatan yang digelar LPP Karakter.
Menurut Rektor Abdy, menulis artikel populer ilmiah penting bagi dosen dan mahasiswa sebab akan memberi banyak manfaat bagi banyak pihak, mulai dosen itu sendiri, masyarakat hingga institusi tempat dosen bekerja.

” Masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi hasil riset dosen dan mahasiwa bila dilengkapi dengan tulisan dengan bahasa lebih sederhana, mudah dimengerti, Sehingga disamping ditulis di jurnal ilmiah, hasil riset yang sangat bermanfaat itu, juga dituangkan di media arus utama dengan bahasa tulisan lebih sederhana, Tentunya saya mengapresiasi workshop yang digelar LPP Karakter ini, ” kata Prof Muhammad Abdy.

Dr. Rahmat Hasanuddin (foto :karakter)

Selain Prof Abdy, pembukaan acara juga dihadiri pendiri Unsulbar, Dr. Rahmat Hasanuddin bersama sejumlah pimpinan fakultas, antara lain wakil dekan FISIP Muhammad, dosen pakar Kakao, Dr. Rahmania, peneliti utama Unsulbar, Dr. Nur Indah Sari Arbit serta para dosen lainnya.

Tips menembus media

Pemimpin Umum LPP Karakter Unsulbar, Farhanuddin, M.Si mengatakan dalam Undang-Undang no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan dosen disebutkan, bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama men­transformasikan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknolo­gi, dan seni melalui pendidikan, peneli­tian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Menurut Farhan, sapaaan akrabnya, dosen yang merupakan ahli dibidang keilmuannya sesungguhnya sudah sering menulis di jurnal ilmiah, namun untuk menulis artikel ilmiah populer seperti opini media massa, perlu trik dan tips tersendiri.

” Pemikiran bagus dosen idealnya juga disebarkan melalui media massa baik cetak, online atau elektronik sehingga masyarakat secara luas dapat menikmatinya,” kata Farhan yang juga dosen Ilmu Politik, FISIP Unsulbar.

Dalam workshop itu, para pemateri menyampaikan sejumlah tips dan trik agar tulisan dapat terbit di media arus utama, mulai pemilihan ide yang baru karena media arus utama terbit tiap hari atau tiap pekan, berbeda dengan jurnal ilmiah yang terbit tiap 3 bulan atau per semester.

Para pemateri juga berpesan bahwa penulis perlu memiliki keterampilan berbahasa yang baik, bahasa ilmiah yang lebih bisa disederhanakan.
Tulisan perlu lebih mudah difahami karena pembacanya lebih luas .

” Mulai judul, lead (pembuka,) hingga pemilihan bahasa harus dipilih yang bahasa menarik, agar pembaca lebih tertarik,” ungkap Ikhsan Arham.

Setelah mendapat berbagai materi teori dalam kelas, LPP Karakter akan melanjutkan kegiatan dengan pelatihan praktek menulis dilengkapi dengan pengenalan fotografi dan videografi standar jurnalistik. (RD01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

YSDS Bangun Ekosistem Penelitian, Dosen Unsulbar Dapat Dukungan Riset Genomik

Ket. Foto : Tim YSDS memberikan materi pelatihan