keterangan Foto : Tim PKM Unsulbar Program Optimimalisasi limbah kelapa menggelar pertemuan dengan warga desa Katumbangan Lemo, Campalagian, Polewali Mandar, 04/08/2024. ( Foto : ist)
karakterunsulbar.com – Limbah dari hasil olah produksi kelapa menyimpan potensi cuan atau keuntungan.
Warga desa Katumbangan Lemo, kecamatan Campalagian, Polewali Mandar mengapresiasi program dosen Unsulbar, program pengolahan limbah kelapa menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Ketua Tim program Optimimalisasi limbah kelapa Unsulbar, Isdaryanti, M.Si, Selasa (06/08/2024) menjelaskan, kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) tersebut merupakan upaya akademisi Unsulbar bersama kelompok mitra,”Mandar Jaya Sejahtera” untuk memaksimalkan potensi ekonomi limbah hasil produksi dari kelapa dalam.
Ia menjelaskan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bidang pengolahan kepala dalam sejak lama sudah menjadi bagian penggerak ekonomi di tengah masyakarat karena Sulawesi Barat, mulai Paku ( Polewali Mandar ) sampai Suremana ( Pasangkayu) tumbuh tanaman kelapa dalam jumlah yang luas.
Data dari Badan Pusat Statistik Sulbar, jumlah produksi tanaman perkebunan jenis Kepala (dalam) di Sulbar tiap tahunnya rata – rata mencapai 33.851 ton.
UMKM yang banyak tumbuh pengolahan kelapa dalam ini antara lain bidang produksi minyak kelapa, kopra hingga produksi arang tempurung.
Minyak kepala tradisional ini sudah lama terkenal karena aroma dan rasanya yang khas.
” Potensi ekonomi dari kelapa ini sangat besar, bukan hanya produk olahannya, tapi juga limbahnya, inilah yang menjadi tujuan program kali ini, Optimalisasi Keberlanjutan Unit Usaha Minyak Mandar dan Produk Olahan Limbah Kelapa dengan Penerapan Sistem Relationship Marketing dan Teknologi Fermentasi Cerdas”, jelas ketua tim Isdaryanti.
Tim PKM Unsulbar yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek, saat berada di desa Katumbangan Lemo dalam sosialisasi tahap awal menjelaskan sejumlah hal, antara lain, produksi minyak kepala dengan desain kemasan yang lebih menarik serta Teknik memaksimalkan limbah kepala itu menjadi produk yang lebih ekonomis.
Pasca Produksi
Ketua Usaha Minyak Tradisional Mandar, UMKM ” Mandar Jaya Sejahtera”, Rohani mengatakan program dosen Unsulbar kali ini sesuai dengan kebutuhan warga khususnya para pelaku usaha kelapa dalam, yakni meningkatkan nilai ekonomi limbah dari produksi kelapa.
Ia mengatakan keterlibatan akademisi akan membantu warga dalam menemukan solusi dalam peningkatan nilai ekonomi limbah kelapa.
” Program ini dibutuhkan untuk mempersiapkan pengembangan kelompok mitra ke arah penjualan produk secara matang di masa depan,” ungkap Rohani.
Apresiasi juga disampaikan Kepala desa Katumbangan Lemo, Hasbi. Menurutnya kegiatan kemitraan dosen Unsulbar dengan warga desa pelaku usaha Kelapa dapat menumbuhkembangkan nilai ekonomi produksi kepala dan limbah dari kepala itu. (RD01)