3 Kali Ramadhan di Perantauan

3 Kali Ramadhan di Perantauan

- in Sastra
2580
0

Foto: Hijrana

Laporan: Hijrana (Pendidikan Matematika, 2016)

Karakterunsulbar.com-Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dirindukan oleh umat muslim termasuk aku. Dengan harapan merasakan semua momen istimewa saat sahur dan berbuka puasa bersama dengan keluarga terkhusus orang tua.

Tapi apalah daya, ketika kewajiban menuntutku untuk bertahan di tanah rantau ini demi mendapatkan gelar S1.

Rasanya beban dipundakku bertambah, di bulan ini bukan hanya memikirkan jarak dari kampung halaman dan jadwal kuliah yang padat saja, tapi kehangatan dan suara orang tua yang membangunkanku tuk sahur pun jadi rinduku.

Tahun ini adalah tahun ketigaku mengawali puasa di tanah rantau, sekaligus tahun ketigaku menelan harapan ingin menyambut bulan Ramadhan di kampung.

Untuk teman senasibku, keluarga adalah daftar pertama yang paling kita rindukan. Tentu saja, berpuasa namun jauh dari keluarga memberikan sedikit kesedihan pribadi.

Bukan berarti kita tak ikhlas menjalankan Perintah-Nya, hanya saja ada yang berbeda dalam menunaikannya.

Di tanah rantau ini, kita diuji untuk memperisiapkan segalanya. Dari bangun sahur sendiri sehingga harus menyiapkan alarm agar tidak kesiangan. Memikirkan menu untuk setiap harinya agar tidak ketinggalan suasana bulan puasa.

Mungkin ungkapan “Walaupun terasa sulit namun disitulah seninya,” memang cocok untuk kita saat ini.

Dengan berlapang dada kita menikmati rindu dan juga menikmati kehilangan momen berharga di bulan ini.

Namun demikian, hidup diperantauan juga harus disyukuri. Disini kita mendapatkan keluarga baru, meskipun sesama perantau yang menjalani suka duka yang sama. Namun aku perlahan belajar menjadikan rasa syukurku ini obat dari rasa rindu yang juga perlu disyukuri.

Selalu kutanamkan dalam benakku “mungkin aku sedang jauh dari orang tua, tapi tidak dengan doa mereka,” agar rinduku juga sedikit bisa terobati.

About the author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Puisi: Terima Kasih Eyang Habibie

Foto: BJ Habibie Terima Kasih Eyang Habibie Oleh: