Hadapi Gelombang Kuat, Dosen Unsulbar Tetap Semangat Selamatkan Terumbu Karang Dato’

Hadapi Gelombang Kuat, Dosen Unsulbar Tetap Semangat Selamatkan Terumbu Karang Dato’

- in Berita, Kabar Kampus
115
0

MENYELAM – Dosen Jurusan Perikanan, Fapetkan Unsulbar melakukan penyeleman di perairan Dato’ Majene dalam gerakan pelestarian terumbung karang. ( Foto : Ist )

karakterunsulbar.com – Gerakan penyelematan terumbu karang di perairan Dato’, kecamatan Banggae Timur, Majene oleh para dosen jurusan Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Unsulbar terus berlanjut.
Meski menghadapi kondisi cuaca kurang bersahabat, gelombang laut yang kuat saat menyelam, para dosen tetap bersemangat dalam Gerakan penyelamatan terumbu karang Dato’.

Dosen Perikanan Unsulbar, Rahmat Januar yang terlibat dalam gerakan penyelematan terumbu karang menjelaskan, terdapat tujuh media traplan yang sudah diturunkan sejak 2024. Menurutnya, enam diataranya merupakan hasil penerapan project-team based learning dan satu lagi yang ukurannya lebih besar ialah rangkaian kegiatan SEMNAS Fapetkan

Ia menambahkan, transplantasi karang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang di suatu perairan dengan cara meningkatkan tutupan karang hidup.
Menurut Rahmat, dalam gerakan penyelamatan terumbukarang, para dosen melakukan penyelaman yang bertujuan untuk monitoring pertumbuhan dan kondisi media transplantasi karang.

” Melalui perbaikan tersebut maka diharapkan potensi blue economy, khususnya ikan demersal bernilai ekonomi tinggi, di lokasi transplan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Rahmat.

Dikutip dari Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Vol. 1 No. 3, Desember 2014, bahwa terumbu karang di dunia dalam kondisi terancam oleh aktifitas manusia melalui polusi dan perubahan habitat (Burke et al. 2011).
Ancaman terhadap terumbu karang di Indonesia antara lain disebabkan oleh penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, pencemaran dan kerusakan yang berasal dari laut, pembangunan pesisir, dan pencemaran yang berasaldari daerah aliran sungai.

Banyak upaya yang dilakukan manusia untuk mengatasi atau memperbaiki ekosistem terumbu karang yang telah rusak. Secara umum upaya yang dilakukan adalah manajemen misalnya pembentukan kawasan konservasi perairan atau dengan teknologi rehabilitasi seperti terumbu buatan dan transplantasi karang.

Tujuan Utama transplantasi karang adalah untuk memperbaiki kualitas terumbu karang seperti meningkatnya tutupan karang hidup, keanekaragaman hayati dan keunikan topografi karang (Soedharma dan Arafat, 2006).

Gelombang Kuat

Dosen Perikanan lainnya, Andi Arham Atjo menjelaskan, ditinjau dari lokasi sepertinya dapat diduga telah terjadi destruktive fishing di sekitar Pantai Dato, karena banyak patahan karang tersebar.

” Tantangan utama kegiatan transplantasi karang di area Teluk Mandar itu gelombang yang cukup kuat namun dengan metode transplantasi bentuk piramida yang kami lakukan ternyata sudah mampu bertahan selama kami monitoring di 2 musim (barat-timur), hanya saja pertumbuhan karangnya masih rendah dan akan kami kaji selanjutnya”, jelas Arham yang juga bertindak sebagai pimpinan kegiatan.

Tim Gerakan Penyelamantan Terumbu Karang Perikanan Fapetkan Unsulbar menyerukan bahwa Upaya perbaikan ekosistem terumbu karang merupakan tanggung jawab bersama mulai dari masyarakat, pemerintah, pihak swasta, dan perguruan tinggi.
Kondisi perairan bergelombang tinggi seperti di Teluk Mandar maupun perairan Sulawesi Barat pada umumnya diharapkan memperoleh atensi dan dukungan dari berbagai pihak. (RD01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Inisiatif Lahirkan Inspirasi, Driver Ojol Perbaiki Jalan Rusak Ke Kampus

Driver Ojol kerja bakti memperbaiki salah satu titik